Pesan Sekarang paket liburan anda,,
Jangan Biarkan Anda Tidak Jadi Wisuda,,,
  • Bunga bangkai (Amorphophalus Titanum) adalah bunga langka dan hanya ada di negara indonesia hanya mekar paling lama 7 hari dan tidak selalu ada yang mekar di lokasi hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang ada di wisata batu katak.
  • Jembatan gantung ini berada di ketinggian kurang lebih 15 meter dan berada diatas sungai yang mengalir begitu lumayan deras, jika anda berada di jembatan ini akan sangat terasa sejuk udara yang berhembus kencang yang di bawa oleh air sungai yang berada di bawah jembatan gantung ini.
  • Pemandian yang ada di Wisata Batu Katak airnya sangat jernih serta airnya yang mengalir lumayan deras namun masih bisa direnangi oleh anak-anak karena di pemandian ini ada yang agak dalam dan ada juga yang dalam. Biasanya pemandin ini paling ramai dikunjungi pada hari sabtu dan minggu. Di Wisata Batu Katak juga ada yang meyewakan ban dengan harga relatif murah yaitu cuman 10.000, bebas mau berapa jam memakainya, pokoknya ingat untuk mengembalikannya lagi ya,,. Nah apa lagi ayo,, ke Wisata Batu Katak,,
  • Gua air yang ada diwisata batu katak ini panjangnya yaitu 750 meter dan di dalam goa mengalir air pegunungan yang tidak dalam, di dalam goa ini ada banyak batu stalatmit berwarna kuning yang dapat memantulkan cahaya kamrea sehingga seolah-olah batu ini bercahaya jika anda senter atau kena pantulan cahaya kamera.
  • Bunga Raflesia yang juga berbau bangkai dan juga termasuk species bunga amorphophalus titanum adalah bunga langka dan hanya ada di negara indonesia dan juga hanya mekar paling lama 7 hari dan tidak selalu ada yang mekar di lokasi hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) yang ada di wisata batu katak

Wisman ke Bahorok Lihat Orangutan


LANGKAT, KOMPAS.com — Sebanyak 8.719 wisatawan mancanegara dari 49 negara datang melihat orangutan di obyek wisata Bukit Lawang Bahorok Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, pada 2010. "Cukup banyak wisatawan mancanegara yang berwisata untuk melihat ke pusat pengamatan orangutan di Bahorok," kata Kepala Kantor Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Langkat Rudi Kinambung di Stabat, Jumat (7/1/2011).
Ada 8.719 wisatawan mancanegara pada 2010 yang berkunjung ke pusat pengamatan orangutan Bahorok. Wisatawan mancanegara yang terbanyak tersebut berasal dari Belanda 2.806 orang, Inggris 1.203 orang, dan Jerman 933 orang. "Selain itu, wisatawan Amerika 407 orang, Australia 388 orang, Spanyol 265 orang, Kanada 211 orang, Swiss 190 orang, dan Belgia 187 orang," katanya.
Selain mengunjungi pusat pengamatan orangutan, mereka juga menginap selama beberapa hari di ×Bukit Lawang serta melakukan penjelajahan di hutan-hutan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) untuk melihat keindahan alam hutan tropis ×Indonesia tersebut. "Para wisatawan ini benar-benar sangat menikmati keindahan panorama ×Bukit Lawang sehingga mereka dua sampai tiga hari menginap di sana," ujar Rudi.
Sementara itu, ×Rahmanuddin Rangkuti, anggota Komisi II DPRD Kabupaten Langkat, sangat menaruh harapan agar ×Kantor Parawisata Seni dan Budaya lebih intensif mempromosikan keindahan alam Bukit Lawang Bahorok. "Kalau bisa dilakukan dengan mempromosikan obyek wisata ×Tangkahan di Batang Serangan yang tidak kalah menariknya dengan Bukit Lawang. Demikian juga dengan obyek wisata lainnya, seperti pemandian ×Pangkal di Namu Sira-sira Sei Bingei, dan pantai ×Brahwei di Pangkalan Susu," katanya.
Selain itu, tambah ×Rahmanuddin, agar sarana dan prasarana pendukung lainnya juga dilengkapi, seperti jalan, jembatan, sarana umum ataupun lainnya, memerlukan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Langkat.
iklan_samping_blog_kiri
iklan_samping_blog_kanan